Yani : Poros Tengah, Apa Itu Pasti

 

Pontianak, AP Post

Dengan multi partai pada Pemilu 1999, terlihat bahwa perolehan kursi tak ada yang single mayoriti, maka perebutan bursa ketua dewan pun semakin hangat, apalagi dengan adanya poros tengah.

Namun kehadiran poros tengah dalam perebutan bursa calon Ketua DPRD Kotamadia Pontianak tersebut, tak membuat parpol yang memperoleh suara cukup banyak gentar dan  menjadikan itu sebagai saingan. 

Hal itu dikemukakan Wakil Ketua  DPC PDI Perjuangan  Ahmad Yani Djunaidi menjawab AP Post Kamis (16/9) di sekretariat PPD II Kodya, menyatakan, "Sah-sah saja mereka  (parpol) mengatakan bergabung dalam poros tengah. Tapi apakah itu pasti. PDI-P juga bisa menyatakan demikian," kata Yani yang juga salah seorang kandidat Ketua DPRD Kodia itu.

Ditanya PDI-P akan merangkul parpol mana dalam memperkuat posisinya, "Tunggu tanggal main," ujarnya seraya menyebutkan "Tak risau dengan adanya poros tengah."

Menanggapi kegagalan dan terjadinya pembelotan PDI-P di DKI Jakarta, calon kuat untuk  posisi ketua DPRD Kodya ini menyatakan PDI-P di Kotamadia tetap solid, dan itu akan dibuktikan pada pemilihan ketua dewan nantinya. Sementara terhadap keterlambatan PDI-P memasukkan daftar nama caleg terpilihnya dikatakan Yani, karena itu tak bisa dilakukan sembarangan dan ada mekanismenya.

Senada diungkapkan Ahmad Yani politisi dari Partai Golkar Budy Sayogio SE menyatakan poros tengah bukan merupakan saingan. "Itu harus dilakukan sesuai dengan mekanisme yang akan ditempuh," katanya. Ditambahkan Budy dia sendiri sampai saat sekarang belum melihat paros tengah merapatkan barisan.    

Meskipun mengungkapkan tah tahu apakah parpolnya melakukan lobby politik untuk posisi bursa ketua dewan, politisi yang selalu menekankan akan leader dan memberdayakan dewan nantinya itu, menyatakan mereka telah menyiapkan unsur pimpinan. "Jago-nya masih dielus-elus," kata Budy, seraya menyebutkan bila berdasarkan Permengari nomor 59 tahun  1999, bursa pimpinan dewan diambil dari parpol yang mendapatkan fraksi langsung, yang kemudian baru memilih ketua dewannya.

Diharapkan Budy, bahwa kedua dewan nantinya harus mampu melakukan koordinasi dan mengakomodir fraksi-fraksi di DPRD. "Sehingga dewan nantinya bisa menjadi public figur yang mempunyai kualitas. Lihat Komisi 8 DPR-RI. Seperti itulah yang kita harapkan. Ada juga Eki-Eki lain di Kotamadia," harapnya dengan optimis apalagi dengan caleg-caleg dari Partai Golkar.(ast)