Tingginya produksi sampah di Singkawang
Singkawang,AP
Post
Tingginya
produksi sampah di Singkawang ternyata tak didukung sarana yang memadai. Hingga
kini pihak Suku Dinas Kebersihan Kotif Singkawang, hanya memiliki enam
kendaraan untuk mengangkut sampah setiap harinya dari TPS ke TPA. Kendati,
setiap bulannya mampu memberikan kontribusi yang cukup lumayan pada kas daerah.
Minimnya
jumlah armada pengangkut sampah tersebut, tak heran apabila petugas kebersihan
baru pukul 13.00 bahkan lebih baru menyelesaikan pengangkutan sampah dari
TPS.Padahal jumlah sampah yang diangkut rata-rata mencapai 188 meter kubik
setiap harinya.
Pemantauan
AP Post, di sejumlah TPS sampah-sampah masih berserakan hingga menjelang tengah
hari.Bahkan pada beberapa tempat, karena besarnya volume sampah tak lagi berada
di dalam kotak melainkan luber hingga ke badan jalan.Seperti di TPS Jalan Alianyang,
Pemuda dan beberapa TPS lainnya.
Petugas
baru membersihkan sekitar pukul 10.00 WIB. Padahal seharusnya sejak dini hari,
sampah-sampah produksi masyarakat tersebut sudah dibersihkan. Kepala Suku Dinas
Kebersihan Singkawang Aliuddin, kepada AP Post siang kemarin diruang kerjanya
mengakui kalau sekarang ini memang sering terjadi keterlambatan pengangkutan
sampah oleh petugas di TPS-TPS.
Menurutnya
keterlambatan tersebut, disamping armada yang ada jumlah sedikit juga umurnya
sudah tua."Namun belakangan ini sejak kerusuhan lalu, petugas kebersihan
enggan mulai bekerja dini hari," katanya.
Masih
ada keraguan dari petugas untuk turun ke lapangan dini hari.Mereka ragu akan
keselamatan mereka, meskipun kini dipastikan kondisi Singkawang sudah aman dan
tertib."Petugas kami masih sangat rentan terhadap isu, makanya sedikit
saja adanya isu yang beredar mereka langsung tak bersedia kerja. Jadi memang
serba salah. Solusinya, daripada sampah tak diangkut, sementara ini jadwalnya
memang agak siang," katanya.
Aliuddin
menambahkan, dirinya tak bisa memaksa para petugas kebersihannya."Mereka
sudah mau bekerja saja sudah syukur, apalagi bila dibandingkan dengan upah yang
diterima," tambahnya.
Kini
jumlah petugas kebersihan yang setiap harinya membersihkan sampah di Singkawang
sebanyak 103 orang yang bekerja dibagi dalam beberapa kelompok.Enam armada yang
mendukung kerja mereka terdiri dari tiga dumb truck, dua truk biasa dan satu
arm roll.
Kendala
lainnya yang dihadapi Sudin Kebersihan Kotif Singkawang ini, lanjut Aliuddin
adalah tempat pembuangan akhir (TPA) dimana sekarang ini, pada lokasi yang
terletak di batas Desa Bukit Batu banyak berdiri sejumlah rumah."Kita tak
bisa memaksakan penduduk untuk pindah begitu saja, apalagi rumah tersebut sudah
berpenghuni," katanya. Masalahnya sekarang petugas mengalami kesulitan
untuk membongkar sampah-sampah. Rumah-rumah tersebut berdiri, sejak pasca
kerusuhan lalu.
"Kami
memang mengharapkan adanya perhatian dari instansi lain berkait dengan masalah
ini. Sebab di lokasi tersebut memang diperuntukan untuk TPA, tapi sekarang
banyak bangunan rumah yang berdiri jadi kami agak kesulitan," tegas
Aliuddin.(lyn)