þ4
€
€
—
Kanwil Depkes Tunggu Permintaan Polisi
Tes
HIV/AIDS ABK Thailand
Pontianak,
AP Post
Hingga
kemarin Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Kalbar belum menerima permintaan
pemeriksaan 101 nelayan Thailand yang tertangkap pihak Polisi Perairan beberapa
waktu lalu. Kakanwil Depkes Kalbar dr HM Torisz,MPH menerangkan siap membantu
pemeriksaan kesehatan para nelayan ini, lengkap dengan tes HIV/AIDS. Langkah
yang diambil pihaknya inipun perlu diikuti sejumlah konsekuensi.
"Kita
masih menunggu. Belum ada permintaan dari pihak Kepolisian. Kalau ada
permintaan, maka akan kita laksanakan. Sejauh ini kami masih menunggu hal
ini," kata Torisz menjawab AP Post, Rabu (15/9).
Seperti
diberitakan 101 nelayan Thailand yang menggunakan delapan kapal ikan canggih
tertangkap Polisi Perairan di kawasan Pulau Bawal --perairan Selat Karimata--
Kabupaten Ketapang, Senin (6/9). Sebelum diamankan ke Satpol Air Pontianak,
rombongan nelayan ini sempat diberi tembakan peringatan karena mencoba
melarikan diri.
Kapolda
Kalbar Kolonel Pol Drs Chaerul Rasjid,SH langsung memerintahkan jajarannya
memeriksa seluruh kapal, kalau-kalau ada awak yang membawa senjata api dan
barang terlarang. Sementara Kakanwil Kesehatan dr HM Torisz,MPH siap mendukung
Polda, dengan melakukan tes kesehatan, khususnya tes HIV/AIDS terhadap para
awak.
"Tergantung
permintaan dari kepolisian. Kita siap membanyu. Begitu juga dengan serangkaian
tes kesehatan termasuk tes HIV/AIDS," kata Torisz menjawab AP Post, Kamis
(9/9) silam.
Dia
mengungkapkan, tes HIV/AIDS ini memang memerlukan biaya yang cukup mahal.
Dulunya satu tahap tes hanya memakan biaya Rp 8 ribu, namun kini menjadi Rp 30
ribu hingga Rp 40 ribu per orang. Untuk yang beresiko tinggi, biasanya
dilakukan dua tahap.
Mengingat
jumlah awak yang berjumlah 101 orang, Torisz mengaku tentunya cukup pusing
untuk mencari darimana dananya. Dia hanya bisa mengandalkan dana dari anggaran
sampel beresiko tinggi yang selama ini ada di Kanwil Kesehatan.
"Mudah-mudahan anggaran pencarian sampel itu belum semuanya terpakai,
sehingga bisa kita sisihkan untuk pemeriksaan HIV/AIDS para nelayan Thailand
tersebut," ungkap Torisz seraya berharap Pemda Kalbar menaruh perhatian
dalam hal ini.
Kalaupun
nantinya para nelayan tersebut bebas dan ada beberapa di antaranya ternyata
positif HIV/AIDS, Torisz menginginkan agar penderita tidak dilepas bersama
rekan-rekannya yang lain.
"Yang
menderita harus ditahan dulu di sini, dan dipulangkan bekerjasama dengan
kedutaan. Pastikan penderita sampai ke negaranya dan diawasi pemerintah
setempat. Konsekuensinya itu," tegasnya. (bob)