Duit Ganti Beras Tak Akan sulitkan PNS Beli Beras

Pontianak, AP Post

Penggantian beras pembagian untuk PNS dengan sejumlah uang, belum dapat dipastikan realisasinya. Asisten Mensesneg Mayjen TNI Soenarko mengharapkan hal ini dapat terwujud secepat mungkin. Menurutnya penggantian tidak akan menyulitkan PNS membeli beras di pasaran.

"Uang ganti beras ini jumlahnya ditentukan pemerintah. Nanti kita akan koordinasi dengan Depkeu, Bulog dan sebagainya. Waktunya kita belum tahu, tapi secepatnya. Insya Allah akhir tahun ini sudah dilakukan. Uang ganti bakal dimasukkan dalam daftar gaji sekaligus," kata Soenarko usai melantik pengurus Korpri Kalbar, Rabu (15/9).

Soenarko yang datang ke Pontianak dalam kapasitas sebagai Ketua I DPP Korpri ini menerangkan alasan penggantian lebih dikarenakan mutu beras yang diterima PNS kerap jelek. "Pegawai kita inikan tersebar di seluruh Indonesia. Penyebaran berasnya ada yang baik dan ada yang jelek, bahkan ada yang tidak bisa dimakan," papar Soenarko.

Dia mengatakan PNS tidak usah khawatir penggantian beras dengan uang bakal menjadikan mereka kesulitan membeli beras, mengingat harga beras di pasaran cukup tinggi. "Perhitungan (uang ganti) ada selling price-nya. Jadi mereka Insya Allah akan mampu membeli beras di pasaran. Jumlah uang ganti ditentukan pemerintah," ujar Soenarko sembari menambahkan konsekuensi penggantian menyebabkan berkurangnya peranan Bulog.

Selain menerangkan persoalan penggantian beras dengan uang, Soenarko juga mengemukakan, dalam pertemuan dengan Presiden BJ Habibie beberapa waktu lalu, pengurus Korpri Pusat juga memperjuangkan "pemotongan" waktu kenaikan pangkat. Dari empat tahun menjadi tiga tahun.

"Kemudian hanya PNS Golongan IV E yang perlu mendapat persetujuan Presiden. Karena yang sekarang inikan IV B ke atas dari Presiden, itu akan menyulitkan administrasi serta kelambatan administrasi," ucap Soenarko. Dijelaskannya, Presiden Habibie menaruh simpati dan mendukung gagasan ini. "Tinggal tunggu realisasinya," tandas Soenarko. (bob)