Warga Diimbau Gunakan Masker
Udara
Pontianak Memburuk
Pontianak,
AP Post
Walikotamadia
Pontianak, Dr H Buchary A Rachman kembali mengeluarkan himbauan sehubungan kian
buruknya kondisi udara kota Pontianak, terutama malam dan subuh hari, yang
menunjukkan udara tak sehat dan sangat berbahaya untuk kesehatan. Hal ini
didasarkan pada Instruksi Gubernur KDH Tingkat I Kalbar Nomor 06 Tahun 1999
tentang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan serta
Pengumuman Walikotamadia Pontianak Nomor 06 Tahun 1999 tanggal 30 Juli 1999
tentang Himbauan untuk mewaspadai berbagai kemungkinan kejadian dalam
menghadapi musim kemarau.
"Berdasar
hasil evaluasi lalu, ternyata perhatian masyarakat, pengusaha, industri,
pimpinan instansi, kantor, dinas/jawatan terhadap lingkungan masihlah sangat
kurang, khususnya dalam hal membuang atau membakar sampah dan limbahnya,"
sesal Buchary kepada AP Post, Rabu siang.
Oleh
karena itu, untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan kejadian menghadapi musim
kemarau tahun 1999 ini, termasuklah berbagai gangguan penyakit, Buchary
menghimbau kepada masyarakat untuk menggunakan masker bila keluar rumah,
terutama malam hari. Masyarakat dihimbau untuk tidak melakukan pembakaran
sampah atau limbah rumah tangga, pekarangan, perkantoran, industri, sampah dan
limbah pertanian serta perkebunan. "Sebaiknya sampah yang ada ditanam atau
dikubur saja, karena sampah dapat dijadikan sebagai nilai tambah ekonomis
keluarga dan dimanfaatkan untuk pupuk hijau/humus serta budidaya cacing,"
sarannya.
Selain
itu, himbau Buchary, masyarakat hendaknya membuang sampah pada tempat dan waktu
yang telah ditentukan yakni pukul 20.00 - 06.00 WIB. "Kebersihan
lingkungan kantor/instansi dan rumah harus perlu dijaga dan ditingkatkan,"
katanya seraya menghimbau kepada camat dan lurah agar menyebarluaskan kepada
masyarakat di wilayah masing-masing.
Kondisi
Udara
Berdasarkan
data bagian lingkungan hidup Pemda Kotamadia Pontianak diperoleh informasi
bahwa Senin (13/9) malam, mulai pukul 20.00 - 01.30 dini hari, kualitas udara sudah
sangat tidak sehat, dan puncaknya Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU)
mencapai angka 346,60 yang berarti sudah berbahaya.
Meski
menunjukkan penurunan, namun Selasa (14/9) sore lalu, pukul 17.00 - 23.00 WIB,
kondisi udara masih tidak sehat untuk dihirup. Bahkan yang patut diwaspadai,
bukan hanya malam dan subuh yang kondisi udaranya memburuk, tapi siang hari pun
udara sudah tidak sehat. Terbukti, Rabu (15/9) kemarin sekitar pukul 11.30 WIB
saja, alat pengukur kualitas udara ambien menunjukkan angka 195,10 yang berarti
tingkat kualitas udara bersifat merugikan pada manusia ataupun kelompok hewan
yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai
estetika. "Dalam tahap tidak sehat saja, masyarakat sebenarnya sudah
dihimbau jika keluar rumah agar menggunakan masker, apalagi bila kondisi
udaranya berbahaya," ujar Plt Kabag Lingkungan Hidup, M Zaini Husin. (mel)