Satukan Visi dan Misi untuk Menyongsong
Hari Esok
Sintang,
AP Post
Plt
Bupati Kepala Daerah Tingkat II Sintang dalam sambutannya pada Acara Sarasehan
Pemuda/Remaja Agama se Kabupaten Sintang, mengungkapkan bahwa acara silaturahmi
antar pemuda dan remaja yang berbeda agama merupakan suatu iklim yang
menggembirakan. Walaupun kita berbeda agama, tetapi kita mempunyai niat yang
mulia, yakni tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, kemudian kita
menyatukan visi dan misi untuk bersama menyongsong hari esok yang lebih cerah
bagi bangsa kita ini, demikian ungkapnya pada acara yang dilaksanakan di aula
Departemen Agama Kabupaten Sintang, pada tanggal 11 September 1999 lalu.
Acara
ini dianggap suatu hal yang luar biasa, karena selama ini di Kabupaten Sintang
belum pernah mengadakan acara secara bersama-sama seperti pertandingan olahraga
persahabatan, kerja bakti sosial, termasuk acara sarasehan pemuda agama ini.
Oleh karena itu acara seperti ini diharapkan perlu senantiasa dilanjutkan
secara periodik, sehingga diharapkan antar pemuda dan remaja makin akrab walaupun berbeda agama, sehingga hal ini dapat
merupakan suatu aset yang tak ternilai harganya karena generasi muda telah
mengambil bagian untuk meredam dan menghilangkan benturan-benturan antar
kelompok, agama, etnis dan antar golongan yang sering terjadi akhir-akhir ini.
Pada
kesempatan tersebut, Juris mengharapkan kepada para pemuda dan remaja agama
agar senantiasa menggali ajaran agama masing-masing kemudian mengamalkannya
dengan sungguh-sungguh. Karena dengan mengamalkan ajaran agama masing-masing
berarti kita akan senantiasa menjadi manusia yang bermoral dan berakhlak mulia.
Karena semua agama pada umumnya selalu mengajarkan umatnya untuk berbuat baik
dan menjalin kasih sayang dan saling hormat menghormati sesama manusia. Menurut
Juris, hal ini perlu dikemukakannya karena dewasa ini kita semakin dihadapkan
pada suatu kondisi yang cukup memprihatinkan, misalnya saja semakin maraknya
perjudian, semakin merajalelanya tindakan kekerasan seperti pembunuhan, pemerkosaan,
kemudian semakin banyaknya bentuk-bentuk pencurian, penipuan dan lain-lain. Hal
ini bisa saja terjadi karena dorongan kebutuhan ekonomi, tetapi faktor yang
menyebabkan manusia berbuat yang negatif itu, tidak lain karena lemahnya iman
yang ada dalam jiwa mereka. Oleh karena itu peranan iman seseorang akan sangat
penting menghantarkan kehidupan manusia dan membentuk prilaku manusia itu
sendiri, demikian ungkapnya.
Dengan
demikian kita semua mengharapkan dengan adanya pertemuan ini akan dapat semakin
memacu kita untuk saling memperkuat iman kita masing-masing sehingga akan
menjadi manusia yang berkualitas dan juga senantiasa menjadi manusia yang
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa menyongsong era globalisasi. (r).
an
Dusun Turba.