Terpuruknya Nilai Tukar Rupiah

Sembako Masih Relatif Stabil

 

Pontianak, AP Post.

Walaupun nilai tukar rupiah kembali terpuruk terhadap dolar AS, namun kali ini tak terlalu banyak mempengaruhi perkembangan harga kebutuhan hidup sehari-hari. Bahkan secara umum harga kebutuhan sembilan bahan pokok (Sembako) di pasaran masih relatif stabil.

Dari pemantauan AP Post di beberapa pasar seperti Flamboyan, Mawar dan Dahlia, harga sembako relati masih stabil, bila dibandingkan harga pada Juli disaat nilai tukar rupiah berkisar pada level Rp 6.900-7.000 per dolar AS.

Relatif normalnya harga kebutuhan saat ini juga diungkapkan Ny Aheng, salah seorang pedagang di Pasar Flamboyan. Menurut dia, walaupun kurs rupiah melemah saat ini, harga Sembako tidak ada masalah, artinya dapat dikatakan tidak terjadi kenaikan dibandingkan akhir Juli lalu.

Saat ini, katanya, untuk beras misalnya,  eks impor Vietnam 10 persen dipasaran harganya berkisar antara Rp 2.300-2.400 per kilogram dan Vietnam lima persen Rp 2.500 per kilogram. Demikian pula beras lokal seperti Cap Mawar dan Anggur Rp 2.800-2.850 per kilogram, sedangkan Cap Apel antara Rp 2.700-2.750 per kilogram.

Perkembangan harga pada Juli 1999 untuk beras Vietnam 10 persen di jual antara Rp 2.300-2.350, bahkan Vietnam lima persen malah saat itu harga Rp 2.600 per kilogram. Sedangkan beras lokal rata-rata dijual antara Rp 2.650-2.800 per kilogram.

Sementara itu, untuk gula pasir saat ini dijual para pedagang pada umumnya dengan harga Rp 2.500 per kilogram. Sedangkan untuk tepung terigu menurut pedagang, konsumen mempunyai dua pilihan yakni kalau mau yang murah mereka bisa beli terigu Malaysia yang kini di jual Rp 2.200 per kilogram, dan terigu cap segitiga biru Rp 2.700 per kilogram.

Untuk bumbu-bumbuan menurut Ny Aheng saat ini malah terjadi penurunan. Bukti Bawang Putih kini ia jual hanya Rp 2.800 per kilogram padahal pada Juli Rp 3.000 per kilogram.  Demikian pula Bawang Merah sebelumnya Rp 4.500-5.000 per kilogram, kini hanya Rp 3.000 per kilogram. Cabek kering eks India Rp 10.000-11.000 per kilogram dan eks China Rp 15.000-17.000 per kilogram, dan telur berkisar antara Rp 380-450 per butir.

Sementara itu harga minyak curah ternyata terus mengalami lonjakan, terhitung bulan Juli silam, dari Rp 3.500 kini mencapai Rp 4.500. Sedangkan minyak goreng kemasan, Filma contohnya harganya relatif stabil, berkisar Rp 5.250 sampai Rp 5.500. Diperkirakan harga ini-- khususnya minyak curah -- akan terus beranjak naik, seiring dengan membaiknya harga CPO di pasaran dunia.(abu)