Tolak Rekayasa DPR-RI
Pontianak,
AP Post
Penggusuran
nama Drs H Jimmi Mohammad Ibrahim dari Caleg Golkar DPR RI kembali mengundang
reaksi, setelah Wakil Ketua DPD Golkar Kabupaten Pontianak M Husni Thamrin
mempertanyakan hal itu, giliran Ketua LSM Putra Bangsa Malik Ibrahim HAR
mempertanyakan hal serupa.
"Kami
sependapat, dengan statement Husni Tharin tersebut. Itu merupakan dorongan hati nurani karena rasa
tanggungjawab yang tinggi untuk mempertanggungjawabkan kepada masyarakat
Kabupaten Pontianak, tentang mandat yang diberikan kepada partai Golkar,"
kata Malik bersama sekretaris Syahdan BL kepada AP Post di sekretariat Jalan
Pendidikan Sungai Pinyuh, kemarin.
Menurut
Malik, penetapan hasil DPR-RI itu tak obyektif dan aspiratif serta tak
mengakomodasikan aspirasi masyarakat. Padahal dari hasil komulatif perolehan
suara pemilu lalu, Kabupaten Pontianak
dengan 104.699 suara berada diatas, dibanding daerah Tingkat II lainnya.
Malik
menyatakan, hal itu jelas menimbulkan kekecewaan karena dapat dianggap pembodohan
dan tindakan pembusukan politik kepada masyarakat. Dan jangan disalahkan pula
katanya, bila masyarakat kemudian berteriak nyaring karena aspirasinya diabaikan.
Padahal
tambah Malik, baik ketua DPD I dan DPD II Golkar, secara moral harusnya
bertanggungjawab dan bukan sebaliknya. "Begitu muncul permasalahan lempar
batu sembunyi tangan," tukasnya.
Ditegaskannya,
bukankah sudah ada petunjuk DPP Golkar, dalam penentuak caleg DPR-RI sepenuhnya
ditentukan DPD Tingkat I, dan bukan sebaliknya justru menyerahkan keputusan
sepenuhnya ke DPP. "Logis apa tidak keputusan itu," ujar Malik
mempertanyakan.(ham)