Tak Duduk Lagi, Anggota Dewan Bawa Pulang Barang Inventaris

 

Mempawah, AP Post

Para anggota DPRD Kabupaten Pontianak periode singkat 1997-1999 yang dalam waktu dekat akan mengakhiri karirnya, sejak dikeluarkan Caleg sementara hingga caleg tetap, sebagian anggota memang sudah tidak memperlihatkan aktivitas yang menonjol.

Bahkan, Ketua DPRD hanya muncul pada saat peringatan detik-detik Proklamasi. Setelah itu tidak lagi kelihatan keberadaannya. Namun sayangnya, banyak barang-barang inventaris milik Dewan itu raib entah kemana.

Barang-barang yang raib itu, konon ditempatkan pada ruang Ketua dan Wakil Ketua seperti AC. TV dan barang berharga lainnya yang ada di ruang TU ketika masih aktif juga lenyap entah kemana.

Menurut sumber AP Post, raibnya barang-barang yang dibeli dari uang rakyat itu sengaja dipreteli, alias di bawa pulang bagi mereka yang tidak dicalonkan lagi.

Tetapi anehnya, rumah dinas Ketua dan Wakil Ketua juga terjadi hal serupa. "Barang-barang itu bukannya hilang, tetapi di bawa," kata Awaludin anggota dewan dari FPP yang priode 1999-2004 duduk kembali.

Ia merasa malu begitu mengetahui barang inventaris itu raib tanpa ada hitam di atas putih, maupun diserahkan. "Barang itu di beli dari uang rakyat dan disediakan untuk kepentingan dewan selama bertugas," katanya heran, Ketua dan Wakil Ketua itu sudah cukup besar penghasilannya tiap bulan ketika menjadi DPRD.

Awaludin berjanji, raibnya barang inventaris itu sudah dilaporkan kepada Sekwilda. Dan kini belum diketahui hasilnya, apakah laporan itu direspon langsung atau dibiarkan bagai angin lalu.

Padahal, untuk keperluan ruang Ketua dan Wakil Ketua periode mendatang yang akan dilantik (23/9) mendatang, Pemda memang tidak mengalokasikan dana. Hal serupa sama juga dengan rumah dinas Ketua dan Wakil Ketua.

"Saya pribadi akan mempertanyakan semua itu kepada Bupati. Demikian pula halnya dengan kendaraan dinas, tiga buah sudah di bawa pulang ke rumah. Kalau masih terlihat itu milik H Soetedjo dan Mawardi H Akhsyah yang memang masih terpilih," ujarnya.

Selaku anggota dewan, Awaludin merasa malu mendengar raibnya barang tersebut yang belakangan diketahui sengaja di buat raib. Untuk itu dihimbau, kepada anggota dewan yang sekarang merasa menggunakan, memakai, menyimpan barang inventaris itu sebelum DPRD yang baru dilantik, hendaknya dikembalikan.

"Sekarang ini masa reformasi, hal-hal yang kecil saja bisa muncul kepermukaan," katanya menambahkan sebagai mantan anggota DPRD tak mau bermasalah sebaiknya, barang milik dinas itu secara kesadaran dikembalikan saja. Sebab, periode 1999-2004 akan mempertanyakan kepada Bupati.

Awaludin menilai Pemda lalai dalam mengantisipasi permasalahan itu. Padahal, untuk TA mendatang tidak ada dana yang dialokasikan untuk membeli kebutuhan tersebut.(ham).