Kapolda: Oknum yang Terlibat Judi Sudah Saya Sel

Hasil Operasi Satia POM VI Kalbar

 

Pontianak, AP Post

Hasil Operasi Satia yang dilancarkan jajaran POM VI Tanjungpura Sabtu (11/9) lalu berhasil menggaruk beberapa orang, termasuk oknum anggota polisi, dibenarkan Kapolda Kalbar Kol Pol Chaerul Rasyid SH.

"Memang benar ada oknum polisi yang ditangkap pihak POM VI Tanjungpura saat bermain judi di Jalan Tanjungpura Gang Martapura. Untuk itu oknum polisi tersebut sudah saya sel. Dan tak ada ampun bagi anggota seperti itu. Pokoknya akan saya tindak tegas sesuai hukum," tegas Kapolda ketika dihubungi AP Post tadi malam.

Bantai Judi

Menanggapi maraknya tindak perjudian, kembali Kapolda berjanji untuk membrangus aksi perjudian di wilayahnya. Karena ia sendiri mengakui berbagai bentuk perjudian kini semakin merajalela, bahkan melibatkan berbagai kalangan. Untuk itu pihaknya tak segan-segan membantai pelaku perjudian.

"Saya sudah perintahkan kepada anggota untuk membantai setiap anggota judi," janjinya.

Mengenai apakaah ada anggota polisi yang ditangkap pihak POM sehubungan kasus perjudian ini. Chaerul membenarkannya. Namun ia mengatakan saat ini anggota yang terlibat telah ditahan pihak Provost Polda Kalbar.

"Sudah saya sel mereka yang terlibat," katanya tegas. Dan ini harus dijadikan contoh bagi anggota yang lain untuk tidak main-main dengan judi, baik sebagai pelaku bahkan melindunginya.      "Akan saya hajar, siapa pun dia," imbuh Chaerul.

Untuk itu dihimbaau kepada warga masyarakat untuk menginformasikan kepada petugas mengenai aksi perjudian mulai dari tempat, pelaku hingga yang membeckingnya. "Tolong bantu kami, karena tanpa informaasi dari masyarakat, anggota saya sulit bergerak," harapnya.

Sementara itu janji Komandan POM Mayor CPM Nana Rohana beberapa waktu lalu guna menegakkan disiplin di lingkungan TNI dan Polri bukan sekedar gertak saja. Setelah beberapa waktu lalu pihak POM menertibkan daalam penggunaan atribut militer. Lagi, Sabtu malam berhasil menangkap oknum petugas yang sedang bermain kartu bersama masyarakat umum. Karena diduga keras melakukan tindak perjudian, mereka langsung diangkut bersama petugas POM. Apalagi kegiatan ini dikaitkan dalam rangka Operasi Satia 99.

Setelah diproses, sebanyak 9 orang warga sipil diserahkan kepada pihak Polresta Pontianak. Sementara sisanya yang juga oknum petugas terus menjalani pemeriksaan.

Sementara itu berdasarkaan informasi dari sumber kepolisian menyebutkan, seluruh warga masyarakat yang terlibat judi dan berada di Polresta telah dibebaskan.

Kadispen Polda Kalbar sendiri ketika dihubungi sore kemarin  mengakui bahwa warga masyarakat yang diserahkan pihak POM kepada polisi telah dilepaskan petugas. Dijelaskannya, dari hasil pemeriksaan diketahui lima orang tak terbukti terlibat dalam aksi perjudian. Karena pada saat itu mereka hanya sekedar menonton. Sementara yang lain kemungkinan besar terlibat, tetapi agak sulit dibuktikaan. Lantaran sejumlaah barang bukti yang belum berhasil diperoleh petugas.

Berdasarkan keterangan dari sumber kepolisian lagi, sisa warga maasyarakat yang ditahan pihak Polresta Pontianak telah dilepas dan kini menjalani tahanan luar.

Suhadi sendiri ketika ditanya apakah dari oknum petugas yang dijaring dalam operasi jajaran POM itu belum dapat menjelaskan. Tetapi Kadispen hanya mengatakan bahwa kemungkinaan besar itu bukan bentuk permainan judi. "Lha, hanya sekedar main kartu saja," ucapnya singkat.

Sedangkan Denpom VI/Tanjungpura Mayor Pol CPM Nana Rohana sendiri belum berhasil dihubungi karena sejak kemarin pagi hingga sore berada di lapangan. "Lebih baik tunggu komandan saja," ucap seorang anggota POM.

Sementara itu anggota masyarakat ketika dimintai komentar menyambut baik digelarnya Operasi Satia yang dilaksanakan pihak POM. Terutama dalam menegakkan disiplin di lingkungan TNI dan Polri. Apalagi selama ini tak menutup kemungkinan adanya sejumlah oknum petugas yang terlibat dalam berbagai tindak kriminal.

"Terus terang saya dukung langkah POM. Sebab sudah sering saya dengar ada petugas yang ikut judi bahkan melindunginya. Hanya saja susah untuk dibuktikan," ujarnya yang meminta identitasnya tetap dirahasiakan.(dwi)